Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa
Kegunaan (peranan) filsafat bahasa itu sangat penting pada
pengembangan ilmubahasa karena filsafat bahasa itu adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan
hukumnya. Jadi pengetahuan dan penyelidikan itu terfokus kepada hakekat bahasa,
juga sudah termasuk perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan filsafat
analitika bahasa meliputi tiga aliran yang pokok yaitu atomisme logis,
positivisme logis, dan filsafat bahasa biasa. Aliran filsafat bahasa biasa inilah yang memiliki bentuk yang paling kuat
bilamana dibandingkan dengan aliran yang lain, dan memiliki pengaruh yang
sangat luas, baik di Inggris, Jerman dan Perancis maupun di Amerika. Aliran ini
dipelopori oleh Wittgenstein.
Aliran filsafat bahasa biasa juga mempunyai kelemahan-kelemahan
antara lain 1. Kekaburan makna
2. Bergantung pada konteks
3. Penuh dengan emosi
4. Menyesatkan
Untuk mengatasi kelemahan dan demi kejelasan kebenaran konsep-konsep
filosofis maka perlu dilakukan suatu pembaharuan bahasa, yaitu perlu diwujudkan
suatu bahasa yang sarat dengan logika sehingga ungkapan-ungkapan bahasa dalam
filsafat kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Kelompok filsuf ini adalah
Bertrand Russell. Menurut kelompok filsuf ini tugas filsafat yaitu membangun
dan mengembangkan bahasa yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat
dalam bahasa sehari-hari ini. Dengan suatu kerangka bahasa yang sedemikian
itukita dapat memahami dan mengerti tentang hakikat fakta-fakta atau
kenyataan-kenyataandasar tentang struktur metafisis dan realitas kenyataan
dunia yang menjadi perhatian yangterpenting adalah usaha untuk membangun dan
memperbaharui bahasa itu membuktikan bahwa perhatian filsafat itu memang berkenaan
dengan konsepsi umum tentang bahasa serta makna yang terkandung di dalamnya.
Sebagai suatu bidang filsafat khusus, filsafat bahasa mempunyai
kekhususannya, yaitu masalah yang dibahas berkenaan dengan bahasa. Jadi peranan
filsafat bahasa jelas sangat penting, atau berpengaruh terhadap pengembangan
ilmu bahasa. Namun berbeda dengan ilmu bahasa atau lingkungan yang membahas
ucapan tata bahasa, dan kosa kata, filsafat bahasa lebih berkenaan dengan arti
kata atau arti bahasa (semantik). Masalah pokok yang dibahas dalam filsafat
bahasa lebih berkenaan dengan bagaimana suatu ungkapan bahasa itu mempunyai
arti, sehingga analisa filsafat tidak lagi dimengerti atau tidak lagi dianggap harus didasarkan pada logika teknis,
baik logika formal maupun matematik, tetapi berfilsafat didasarkan pada penggunaan bahasa
biasa. Oleh karena itu mempelajari bahasa biasa menjadi syarat mutlak bila
ingin membicarakan masalah-masalah filsafat, karena bahasa merupakan alat dasar
dan utama untuk berfilsafat.
Di dalam pengembangan bahasa banyak ditemui kata-kata yang
bersinonim, ini membuktikan bahwa bahasa itu berkembang sehingga banyak kata
yang bersinonim
Begitu juga akibat perkembangan bahasa itu timbul kata-kata baru,
yang singkat dan tepat, dan mewakili kata-kata yang panjang, seperti kata canggih,
dahulu kata canggih belum ada, sekarang timbul
dan mewakili kata-kata yang panjang. Cukup kita mengatakan canggih saja, di dalam dunia modern, masa
kini. Selanjutnya kata rekayasa, dahulu kata rekayasa
tidak ditemukan, sekarang timbul untuk mewakili kata-kata yang panjang yaitu
penerapan kaidah-kaidah ilmu seperti perancangan, membangun, pembuatan
konstruksi. Selanjutnya kata monitor atau memantau dahulu kata
monitor (memantau) belum ada, sekarang timbul dan mewakili kata-kata yang
panjang, yaitu mengawasi, mengamati, mengontrol, mencek dengan cermat, terutama
untuk tujuan khusus.
Struktur kalimat juga berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang meningkat.
Contoh : Dahulu
struktur kalimat mempunyai pokok, sebutan, objek, sekarang timbul subjek,
predikat, keterangan dan ada lagi frase benda, frase kerja, dan frase keterangan.
Ada lagi paradigma baru seperti kata pemimpin, dengan pimpinan,
yang mempunyai makna berbeda. Pemimpin adalah orang yang memimpin,
sedangkan pimpinan adalah orang yang
dpimpin. Selanjutnya kata simpulan yang benar dari kata kesimpulan.
Simpulan itu adalah akhir dari
pembahasan. Kata keterangan dengan
terangan yang betul adalah terangan. Jadi makin banyak perubahan atau
perkembangan bahasa itu akibat ilmu pengetahuan
tentang bahasa yang meningkat. Ada juga kata-kata yang timbul pada saat ini
tetapi tidak diterima oleh masyarakat seperti kata sangkil dan mangkus
dalam bahasa Inggris effektif dan eftsien, masyarakat lebih menerima
kata berhasil guna, dan berdaya guna. Begitu juga
singkatan-singkatan atau akronim sering terjadi pada masyarakat masakini.
Contoh :
OTISTA, obrolan artis dalam berita
KISS,kisah seputar selebriti
Selanjutnya masalah hukum DM
(Diterangkan, Menerangkan).
Bahasa Indonesia Hukum DM
Contoh :
Rumah putih
D M
Dahulu terdapat kata Sarjana Wanita ini mempunyai hukum MD, muncul
paradigma baru menjadi Wanita Sarjana
D
M
Yang betul adalah Wanita
Sarjana, karena Bahasa Indonesia mempunyai
Hukum DM. Ini semua karena ilmu pengetahuan yang semakin meningkat .
wah bagus ini...
BalasHapus